IDEBOLAINDO - Alasan Piala Dunia 2022 akan Diawali Lebih Awal dari Jadwal Sebelumnya

IDEBOLAINDO - Piala Dunia 2022 akan Diawali Lebih Awal

Piala Dunia 2022 akan dimulai sehari lebih permulaan dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Piala Dunia 2022 sejenak lagi akan digelar, Qatar menjadi tuan rumah pada edisi ke-22 kali ini.

Berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya, Piala Dunia 2022 akan berlangsung mulai Senin (21/11/2022).

Tapi, berdasarkan info dari The Athletic yang IDEBOLAINDO kutip dari Sports, Piala Dunia 2022 akan dimajukan jadwalnya.

Piala Dunia akan digelar sehari lebih permulaan dari jadwal sebelumnya, ialah pada Pekan (20/11/2022).

Alasan dari dimajukannya jadwal Piala Dunia 2022 ialah untuk memungkinkan tuan rumah Qatar bermain dulu.

Pertandingan perdana akan menghadirkan tiga laga, ialah antara Senegal melawan Belanda, Inggris menghadapi Iran, dan Qatar melawan Ekuador.

Edisi Piala Dunia kali ini terbilang unik sebab berlangsung pada bulan November yang berada pada pertengahan liga-liga besar di dunia.

Saya ini bukan tanpa alasan, bulan November dipilih sebab pada Juni dan Juli, Timur Tengah mengalami cuaca ekstrem.

Panas yang terlalu ekstrem membikin turnamen tak memungkinkan untuk digelar pada bulan hal yang demikian.

November bahkan dipilih untuk menjadi ketika digelarnya turnamen terakbar di dunia persepakbolaan.

Final Piala Dunia 2022 akan digelar pada Pekan (17/12/2022) di Stadion Lusail Iconic yang berkapasitas 80.000 penonton.

Sebelumnya, Piala Dunia 2022 memperoleh banyak kritikan sebab FIFA memperkenankan Qatar, yang notabene ialah salah satu negara dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terbesar di dunia, menjadi tuan rumah turnamen terakbar tahun ini.

Qatar menjadi negara yang kurang ramah dengan HAM, di mana para pekerja asing dan imigran juga banyak dilansir mengalami perbuatan buruk di sana.

Eks pemain Bayern Muenchen, Philipp Lahm, mengucapkan bahwa dirinya tak akan datang segera ke gelaran Piala Dunia 2022.

Saya hal yang demikian ialah salah satu bentuk protesnya pada FIFA yang memperkenankan negara dengan banyak pelanggaran HAM menjadi tuan rumah Piala Dunia.

"Saya tak akan pergi ke Qatar dengan delegasi Jerman. Saya juga tak tertarik untuk pergi sebagai penggemar," tutur Lahm, dilansir IDEBOLAINDO dari Sports.

"Hak asasi manusia mesti memainkan peran penting dalam sebuah turnamen."

" negara yang berkinerja buruk di area itu (hak asasi manusia) ialah tuan rumah, Anda mesti berdaya upaya perihal apa dasar keputusan itu dihasilkan," ucap kapten timnas Jerman ketika pemenang Piala Dunia 2014.